Sambungan dari: John Juanda – Jawara Poker Dunia Asal Indonesia (Part 1)
John Juanda yang lahir tahun 1971 pertama kali pindah ke Amerika Serikat pada 1990 saat ia melanjutkan sekolah di Oklahoma State University. Setelah meraih gelar sarjana, ia pindah ke kota Seattle untuk melanjutkan pendidikan pasca sarjana di Seattle University.
Dengan gelar Master of Business Administration (MBA), John tidak perlu kesulitan untuk mencari pekerjaan di Amerika. Namun, bukan memanfaatkan gelar akademisnya, justru John memilih jalur hidup yang lain yaitu sebagai pemain poker professional.
Memang awal perkenalannya dengan judi dimulai pada saat ia masih kuliah S2 di Seattle. Kebetulan di negara bagian Amerika Serikat itu memang melegalkan judi yang hanya bisa dikelola oleh penduduk keturunan Indian saja, sebagai penduduk asli Amerika yang mendapat perlakuakn khusus.
Bagi para pecinta game kartu, permainan idn poker online tentunya bukanlah hal yang asing lagi. Bahkan saat ini, banyak sekali orang yang menggemari dan kecanduan poker, terutama karena sistem permainannya yang kini membuat permainan taruhan biasa dapat dimainkan secara online. Para pemain yang ingin bermain poker online tentu tidak perlu lagi mengalami kesulitan mencari kasino darat seperti yang biasa mereka lakukan untuk bermain game poker konvensional.
John tertarik dengan permainan poker, dan ia sering meluangkan waktu senggang untuk bermain judi poker di salah satu casino di Seattle.
Namun, sebenarnya perkenalan John dengan judi sudah dimulai dari masa kecilnya, dimana ayahnya adalah seorang penggemar berbagai permainan judi. Aktivitas judi adalah merupakan hal yang biasa bagi masyarakat ketutunan Tionghoa, terutama di Sumatera Utara.
Ayahnya sering kalah taruhan karena setiap kali bermain judi, ia selalu melakukannya sambil menenggak minuman beralkohol.
Hal itu membuat John trauma dengan kebiasaan buruk ayahnya itu. Tetapi, bukan berjudi yang dihindarinya melainkan kebiasaan menenggak minuman kerasnya. John belajar dari kekalahan ayahnya. Baginya permainan judi membutuhkan konsentrasi, dedikasi, rencana dan strategi yang baik. Faktor keberuntungan hanya sebuah sebagian faktor dan sifatnya hanya sementara, menurut John.
Dari data yang dikeluarkan situs Pokerlistings, John mengawali karirnya di sebuah turnamen kecil yang merupakan bagian dari WSOP pada tahun 1999. Saat itu, sebagai pemain poker pemula prestasi John tidaklah mengecewakan. Ia berhasil meraih hadiah uang tunai sebesar $1,500,- dengan mencatatkan namanya pada posisi ke-9.
Dalam periode dua tahun berikutnya, John semakin aktif mengikuti berbagai turnamen poker. Dalam kurun waktu itu hasil yang diperolehnya semakin bagus dan bahkan dapat memenangkan total hadiah sekitar $600.000 dari beberapa turnamen yang diikutinya.
Prestasi itu menjadikannya sebagai salah satu “The Rising Star” di kalangan pemain poker profesional. Namun, ia baru berhasil menjadi juara seri WSOP pada tahun 2002. Sejak keberhasilan itu, John tak bisa dibendung lagi. Kemenangannya terus berlanjut ke berbagai seri WSOP lainnya.
Tercatat Dalam Poker Hall of Fame
Pada tahun 2001 dan 2002, ia menjadi “Player of the Year” turnamen Card Player Magazine, memenangkan empat gelar World Series of Poker, dan gelar World Poker Open Championship. Pada November 2004, ia memenangkan acara Professional Poker Tour perdana di Foxwoods Casino di Connecticut, Amerika Serikat.
Tercatat John meraih gelang WSOP sebanyak lima kali pada 2002, 2003, 2008, 2011, dan 2014. Menurut situs WSOP, total uang hadiah yang telah dimenangkan John diperkirakan sebesar $5,768,027. Kalau dirupiahkan dengan kurs saat ini mencapai sekitar Rp 80 miliar. Tetapi, ada juga yang menyebutkan angka totalnya melebihi nominal tersebut, mengingat angka perkiraan itu hanya berasal dari turnamen resmi saja.
Dari berbagai prestasi yang ditorehkannya membuat nama John tercatat di tahun 2015 pada “Poker Hall of Fame” bersama dengan Jennifer Harman. Sebuah penghargaan bagi para pemain poker dunia yang dikategorikan legendaris. Penghargaan tersebut diperoleh John atas prestasi maupun sepak terjangnya dalam dunia poker professional.
Ketika diwawancarai oleh salah satu media, John mengungkapkan sebuah hal yang mulia. Ia tidak akan hidup mewah dengan uang dari hasil kemenangannya dari bermain poker. Saat pensiun John berencana membangun sebuah rumah sakit di tanah kelahirannya, Medan.
John dikenal luas sebagai pribadi yang ramah, sederhana dan tidak pernah emosi. Ia selalu berkepala dingin dan tidak mudah terpancing saat berada di meja poker.
Baca juga: Manfaat Situs IDN Poker Terbaru Sebagai Tempat Bermain Poker Online
Dalam sebuah artikel yang dirilis majalah Seattle University, John mengatakan alasannya untuk tidak mudah emosi karena ia mempercayai keseimbangan. Ia melihat segala sesuatu sebagai sebuah riak-riak sementara saja. Tidak emosi jika mengalami kekalahan dan tidak terlalu larut dalam euforia jika meraih kemenangan.
“Saya puas jika dapat melakukan hal yang terbaik menurut saya, dan saya juga tidak membuat harapan yang terlalu tinggi,” ujarnya.
Kiprah John tidak terlalu banyak diberitakan di tanah airnya. Mungkin saja karena di Indonesia bermain judi merupakan sebuah hal yang diharamkan dan masuk dalam kategori kegiatan ilegal. Ditambah lagi dengan fakta bahwa di negara kita masih terus hiruk pikuk dengan isu perjudian ilegal dan kiprah situs bandar judi online yang ramai diperbincangkan dengan istilah “Konsorsium 303”.
Tak dapat dipungkiri jika perjudian sudah merasuk ke segala tingkatan sosial dalam masyarakat. Kegiatan judi dianggap berpotensi merusak moral anak bangsa. Namun John Juanda telah membuktikan bahwa perjudian, khususnya poker, dapat juga membawa nama harum bagi bangsa Indonesia.
[…] Bersambung ke Bagian 2 […]